Kemoterapi merupakan obat yang digunakan sebagai anti-kanker (sitotoksik) untuk menghancurkan sel-sel kanker. Sitotoksik berarti racun bagi sel-sel. Obat jenis ini digunakan oleh hampir seluruh jenis kanker.
Kemoterapi bekerja dengan menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan cepat, itu sebabnya kemoterapi banyak digunakan untuk mengobati kanker.
Obat kemoterapi dapat diberikan dengan dua cara, yakni dimasukkan langsung kedalam vena dan berupa pil.
Dampak Buruk Akibat Kemoterapi :
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa justru kemoterapi malah memungkinkan penyebaran kanker, dan memicu tumor yang lebih agresif.
Peneliti di AS mempelajari dampak obat pada pasien kanker payudara dan menemukan obat meningkatkan kemungkinan sel kanker bermigrasi ke bagian tubuh yang lain, di mana mereka hampir selalu mematikan. Sekitar 55.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara di Inggris setiap tahun dan 11.000 orang meninggal karena penyakit mereka.
Banyak yang diberi kemoterapi sebelum operasi, namun penelitian baru menunjukkan bahwa, meski tumor menyusut dalam jangka pendek, nyatanya hal itu malah memicu penyebaran sel kanker di sekitar tubuh.
Bagaimana Kemoterapi Bekerja ?
Obat kemoterapi sitotoksik mengganggu cara sel-sel kanker tumbuh dan membelah tetapi mereka juga mempengaruhi sel-sel normal. Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh kemoterapi, tetapi juga sel normal akan hancur.
Sel-sel yang sehat biasanya dapat memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kemoterapi tetapi sel-sel kanker tidak dan akhirnya bisa mati. Tidak semua kanker diobati dengan obat kemoterapi yang sama atau dengan cara yang sama. Ada banyak obat kemoterapi yang berbeda dan obat-obatan baru sedang dikembangkan sepanjang waktu. Seperti kebanyakan obat, obat kemoterapi juga memiliki efek samping.
Obat kemoterapi membunuh sel kanker, tetapi mereka juga dapat merusak sel-sel sehat. Kerusakan sel-sel sehat menyebabkan efek samping. Obat kemoterapi memiliki efek terbesar pada sel-sel membelah dengan cepat seperti sel kanker, hal ini berarti akan sangat mempengaruhi bagian sel-sel darah di sumsum tulang, sel-sel yang melapisi mulut dan gastrointestinal. Setiap sel yang rusak akibat kemoterapi memiliki reaksi yang berbeda dengan yang lain.
Efek Samping Kemoterapi
Adapun efek samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi diantaranya :
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Rambut rontok
- Lelah
- Penurunan fungsi pendengaran
- Ujung kuku yang menghitam
- Nyeri otot
- Mulut kering
- Diare
- Gagal ginjal
- Anemia
Bagi Anda yang ingin melakukan terapi kemoterapi, sebaiknya harus mengetahui dampak yang akan ditimbulkan agar dapat meminimalisir dampak buruknya. Untuk meminimalisir dampak buruk akibat kemoterapi, Anda dapat mengambil jalan alternative atau mengkombinasikan dengan produk-produk K-Link.
Produk K-Link yang dapat dikonsumsi antara lain :
- Kinotakara, Koyok ajaib berfungsi untuk membersihkan toksin dalam tubuh.
- K- Liquid Chlorophyll, berfungsi sebagai pembersih dari sisa obat-obatan yang masih tertinggal dalam tubuh, meningkatkan produksi sel darah merah sehingga mengurangi resiko anemia, serta meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh yang dapat membantu membunuh sel kanker.
- Ekstrak Gamat emultion, mengandung sitotoksik alami yang dapat membunuh sel kanker, meningkatkan sistem imunitas, mencengah penyebaran kanker ke area lain.
- Propolis Platinum, dengan kandungan Aterpilin C yang berperan sebagai anti kanker lami dan telah terbukti dapat membunuh sel kanker.
- K-Desert Olive Oil, Oleocanthal dapat mematikan sel kanker, jika proses apoptosis normal membutuhkan waktu 16-24 jam, maka Oleocanthal dalam minyak zaitun dapat membunuh sel kanker hanya dalam waktu 30 menit sampai 1 jam saja.